Pengertian inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada masa lebaran tidak dianggap sebagai inflasi, karena disaat setelah masa lebaran, harga-harga dapat turun kembali. Inflasi secara umum dapat terjadi karena jumlah uang beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan dengan tuntas. Usaha-usaha yang dilakukan biasanya hanya sampai sebatas mengurangi dan mengendalikannya.
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada masa lebaran tidak dianggap sebagai inflasi, karena disaat setelah masa lebaran, harga-harga dapat turun kembali. Inflasi secara umum dapat terjadi karena jumlah uang beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan dengan tuntas. Usaha-usaha yang dilakukan biasanya hanya sampai sebatas mengurangi dan mengendalikannya.
Penyebab
terjadinya inflasi
Inflasi disebabkan oleh kenaikan
permintaan dan kenaikan biaya produksi. Penjelasan lebih lanjut untuk kedua
penyebab inflasi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Inflasi karena kenaikan
permintaan (Demand Pull Inflation)
Inflasi seperti ini terjadi karena
adanya kenaikan permintaan untuk beberapa jenis barang. Dalam hal ini,
permintaan masyarakat meningkatkan secara agregat (aggregate demand).
Peningkatan permintaan ini dapat terjadi karena peningkatan belanja pada
pemerintah, peningkatan permintaan akan barang untuk diekspor, dan peningkatan
permintaan barang bagi kebutuhan swasta. Kenaikan permintaan masyarakat
(aggregate demand) ini mengakibatkan harga-harga naik karena penawaran
tetap.
2)
Inflasi karena biaya
produksi (Cos Pull Inflation)
Inflasi seperti ini terjadi karena
adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan pada biaya produksi terjadi akibat
karena kenaikan harga-harga bahan baku, misalnya karena keberhasilan serikat
buruh dalam menaikkan upah atau karena kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga naik dan terjadilah inflasi.
3)
Inflasi karena jumlah uang
yang beredar bertambah
Teori ini
diajukan oleh kaum klasik yang mengatakan bahwa ada hubungan antara jumlah uang
yang beredar dan harga-harga. Bila jumlah barang itu tetap, sedangkan uang
beredar bertambah dua kali lipat maka harga akan naik dua kali lipat.
Penambahan jumlah uang yang beredar dapat terjadi misalnya kalau pemerintah memakai
sistem anggaran defisit. Kekurangan anggaran ditutup dengan melakukan
pencetakan uang baru yang mengakibatkan harga-harga naik.
Jenis-jenis inflasi
Jenis-jenis inflasi atau macam-macam
inflasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahan, sumber dan
penyebabnya.
1)
Jenis-Jenis Inflasi
Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat
dibedakan atas ringan, sedang, berat, dan sangat berat.
1) Inflasi ringan : Inflasi ringan adalah inflasi yang
masih belum begitu mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini dapat dengan mudah
dikendalikan. Harga-harga yang naik secara umum, namun belum menimbulkan krisis
di bidang ekonomi. Inflasi ringan berada di bawah 10% per tahun.
2) Inflasi sedang : Inflasi ini belum membahayakan kegiatan
ekonomi. Tetapi inflasi ini bisa menurunkan kesejahteraan orang-orang
berpenghasilan tetap. Inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.
3) Inflasi berat : Inflasi ini sudah mengacaukan kondisi
perekonomian. Pada inflasi berat ini, biasanya orang cenderung menyimpan
barang. Dan pada umumnya orang mengurungkan niatnya untuk menabung, karena
bunga pada tabungan lebih rendah daripada laju inflasi. Inflasi berat berkisar
antara 30%-100% per tahun.
4)
Inflasi sangat berat (Hyperinflation) : Inflasi jenis ini
sudah mengacaukan kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Inflasi yang sangat berat berada pada
100% keatas setiap tahun.
2) Jenis-Jenis Inflasi
Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, inflasi dibedakan atas inflasi
yang bersumber dari luar negeri dan inflasi yang bersumber dari dalam
negeri.
1) Inflasi yang bersumber dari luar negeri : Inflasi ini
terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri. Pada perdagangan bebas,
banyak negara yang saling berhubungan dalam perdagangan. Bila suatu negara
mengimpor barang pada negara yang mengalami inflasi, maka otomatis kenaikan
harga tersebut (inflasi) akan memengaruhi harga-harga dalam negerinya sehingga
menimbulkan inflasi. Contoh, Indonesia banyak mengimpor barang-barang modal
dari negara lain. Jika di negara itu harga barang-barang modal naik, maka
kenaikannya itu akan turut berpengaruh di Indonesia sehingga menimbulkan
inflasi.
2)
Inflasi yang bersumber dari dalam negeri : Inflasi
yang bersumber dari dalam negeri dapat terjadi karena pencetakan uang baru oleh
pemerintah atau penerapan anggaran defisit. Inflasi yang bersumber dari dalam
negeri juga dapat terjadi karena kegagalan panen. Kegagalan panen menyebabkan
penawaran pada suatu jenis barang berkurang, sedangkan permintaan tetap,
sehingga harga-harga akan naik.
3)
Jenis-Jenis Inflasi
Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan atas
inflasi karena kenaikan permintaan dan inflasi karena biaya produksi
1) Inflasi karena kenaikan permintaan : Kenaikan
permintaan terkadang tidak dapat dipenuhi produsen. Oleh karena itu,
harga-harga cenderung naik. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi jika
permintaan naik sedangkan penawaran tetap, maka harga cenderung naik.
2) karena kenaikan biaya produksi : Kenaikan
biaya produksi mengakibatkan harga penawaran barang naik, sehingga dapat
menimbulkan inflasi.
Dampak terjadinya Inflasi
Inflasi tidak selalu berdampak buruk bagi
perekonomian. Inflasi yang terkendali justru dapat meningkatkan kegiatan
perekonomian. Berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan inflasi
terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.
1) Dampak Inflasi terhadap Pendapatan : Inflasi dapat
mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau
merugikan. Pada beberapa kondisi (kondisi inflasi lunak), inflasi dapat
mendorong perkembangan ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha
memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru
sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat yang
berpenghasilan tetap inflasi akan menyebabkan mereka rugi karena penghasilan
yang tetap itu jika ditukarkan dengan barang dan jasa akan semakin
sedikit.
2) Dampak Inflasi Terhadap Ekspor : Pada keadaan inflasi,
daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi
karena harga barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan para
eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor
berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh
juga semakin kecil.
3)
Dampak Inflasi Terhadap Minat Orang untuk Menabung :
Pada masa inflasi, pendapatan rill para penabung berkurang karena jumlah bunga
yang diterima pada kenyataannya berkurang karena laju inflasi. Misalnya, bulan
januria tahun 2006 seseorang menyetor uangnya ke bank dalam bentuk deposito
satu tahun. Deposito tersebut menghasilkan bunga sebesar, misalnya, 15% per
tahun. Apabila tingkat inflasi sepanjang januari 2006-januari 2007 cukup
tinggi, katakanlah 11%, maka pendapatan dari uang yang didepositokan tinggal
4%. Minat orang untuk menabung akan berkurang.
Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok :
Keadaan inflasi menyebabkan perhitungan untuk menetapkan harga pokok dapat
terlalu kecil atau bahkan terlalu besar. Oleh karena persentase dari inflasi
tidak teratur, kita tidak dapat memastikan berapa persen inflasi untuk masa
tertentu. Akibatnya, penetapan harga pokok dan harga jual sering tidak tepat.
Keadaan inflasi ini dapat mengacaukan perekonomian, terutama untuk produsen. Tingkat
inflasi yang terlalu tinggi dapat membahayakan perekonomian suatu negara. Oleh
karena itu, inflasi harus segera diatas. Tindakan yang dapat diambil untuk
mengatasi inflasi dapat berupa kebijakan moneter, kebijakan fiskal, atau
kebijakan lainnya
good
BalasHapus
BalasHapusThank infonya dan keren artikelnya. Oh iya, kalo temen-temen mau investasi yang aman dari inflasi, boleh dicoba nih Danain. Katanya sih aman karena ada jaminannya dan udh gitu menguntungkan juga.. investasi yang aman dari inflasi
Sangat bermanfaat dan membantu sekali, https://bandung.pojoksatu.id/read/2016/02/04/inilah-5-destinasi-di-sudut-kota-wina-austria/
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel yang sangat menarik an bermanfaat http://www.presentercantik.com/2018/06/kredit-tanpa-agunan-apakah-itu.html
BalasHapus